MOMENTUM, Kotaagung--Sepanjang tahun 2019, di Kabupaten Tanggamus terjadi 257 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dari jumlah kasus tersebut, satu orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan, Pengobatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus Dirhamsyah mengatakan, jumlah kasus DBD tersebut meningkat dibanding pada tahun 2018 yang hanya 108 kasus.

Kasus DBD tertinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Kotaagung. Totalnya 51 kasus. Kemudian menyusul di wilayah kerja Puskesmas Talangpadang 33 kasus, dan Puskesmas Gisting dengan 28 kasus.

"Puskesmas lainnya di bawah 20 kasus. Bahkan, di wilayah kerja Puskesmas Putihdoh, Kecamatan Cukuhbalak, Puskesmas Kelumbayan dan Puskesmas Kelumbayan Barat tidak ada kasus DBD sepanjang tahun 2019," kata Dirhamsyah pada Harianmomentum.com, Minggu (5-1-2020).

Menurut dia, faktor kepadatan penduduk di wilayah Kotaangung, Talangpadang dan Gisting kemungkinan menjadi pemicu tingginya jumlah kasus DBD di wilayah tersebut.

"Ketiga kecamatan itu merupakan wilayah padat penduduk. Kompleksitas masalah lingkungan di wilayah pada penduduk dapat mempercepat penyebaran virus dangue yang disebarkan melalui nyamuk aedes aegypti. Itu yang kemungkinan menyebabkan tingginya kasus DBD di tiga wilayah kecamatan tersebut,"jelasnya.

Dia mengimbau, maysarakat lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan di musim hujan pada awal tahun 2020.

"Awal tahun ini musim hujun yang menjadi masa perkebangbiakan nyamuk aedes aegypti penyebar virus DBD. Karena itu maysarakat harus lebih gencar menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal," imbaunya.

Dia berharap dengan kerja sama semua pihak, didukung peran aktif masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dapat menekan terjadinya penularan kasus DBD di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2020. (glh/jal)