MOMENTUM, Menggala--Anak berusia 13 tahun itu hanya bisa pasrah. Sepanjang hari, Hariyanto berbaring beralas kasur usang di rumah oruangtuanya.
Kondisi kesehatan warga Jalan Raya Gunung Sakti, Gang PDAM Menggala, Tulangbawang itu, makin memburuk. Kanker otak yang diderita sejak 2013, membuat tubuh Hariyanto semakin kurus.
Pada 2019, kesehatan Hariyanto sempat membaik setelah kanker di otaknya dioperasi. Namun hal itu tak bertahan lama. Kondisi kesehatannya kembali melemah. Bahkan, kini matanya tak lagi bisa melihat dan mengidap penyakit tuberkulosis (TB) paru.
Keluarganya tak bisa berbuat banyak terhadap kondisi Hariyanto. Ayahnya, Rohman yang bekerja sebagai buruh serabutan dan ibunya, Watri seorang ibu rumah tangga. Penghasilan mereka hanya cukup kebutuhan makan sehari-hari.
Menurut Watri mengatakan, pada 2019, Hariyanto mendapatkan perhatian Dinas Kesehatan Tulangbawang dengan memberikan kartu BPJS secara gratis. Hal itu terjadi setelah kondisi Hariyanto diberitakan media.
Namun sejak Januari 2020, kartu BPJS yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang tidak bisa dipakai atau diblokir.
"Saya berharap pemerintah daerah dapat mengaktifkan kartu BPJS agar anak saya dapat kembali berobat dan melakukan kontrol secara rutin di rumah sakit," ucapnya
Melihat kondisinya saat ini, diharapkan ada dermawan yang dapat membantu pengobatan Hariyanto. Seperti melakukan kemoterapi yang hanya bisa dilakukan rumah sakit di Jakarta. (*)
Laporan: Abdul Rahman.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com