MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Bandarlampung (UBL) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar rapid test atau pemeriksaan cepat massal guna menghadapi new normal (tatanan sosial baru).

Presiden BEM Fakultas Hukum UBL Afat Fadly mengatakan pemerintah seharusnya melakukan rapid test guna menyikapi lonjakan aktivitas yang terjadi pasca lebaran di ruang publik.

"Lonjakan aktivitas pasca hari raya di Kota Bandarlampung menjadi tinjauan kita bersama agar Pemerintah segera menyiapkan skema screening awal/rapid test guna menyambut New Normal," kata dia, Minggu (31-5-2020).

Dia menilai new normal di Lampung akan menjadi langkah bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas dan memulihkan perekonomian dengan dipandu protokol kesehatan.

Kendati demikian, menurutnya jika new normal diberlakukan akan banyak mobilitas dan interaksi dari masyarakat yang selama ini dibatasi, sehingga berpotensi terpapar virus Corona dengan cepat.

"Skema yang sudah dilakukan kota lain bisa menjadi solusi kebermanfaatan bersama. Misal di Kota Solo, uji rapid test massal dilakukan di tempat tempat perekonomian yang mobilitas masyarakatnya tinggi. Seperti pusat perbelanjaan modern, tradisional dan kedai kopi. Peserta uji rapid test tersebut merupakan pedagang, pengunjung, hingga petugas kebersihan setempat," kata dia.

Mahasiswa Fakultas Hukum UBL itu berharap Pemprov Lampung segera melaksanakan Rapid Test Covid-19 di berbagai ruang publik: institusi pendidikan, tempat usaha, rumah ibadah, lokasi wisata serta perkantoran. Rapid test guna memastikan keselamatan dini.

"Ini menjadi masukan untuk Pemprov Lampung agar tidak terlalu lama menyusun alur pelaksanaan rapid test massal, sehingga kita semua terhindar dari Covid-19," ujarnya berharap. (**) 

Laporan: Rifat Arif
Editor: Agus Setyawan