MOMENTUM, Bandarlampung--Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengharapkan pemerintah menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka secara bertahap.
Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed mengatakan rencana penerapan KBM yang akan dilaksanakan pada Januari 2021 idealnya dimulai dari tingkatan perguruan tinggi (PT) serta pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat).
"Alasannya, pelajar SMA atau sederajat dan para mahasiswa sudah dapat diatur dalam penerapan protokol kesehatan," kata Aditya, Senin (14-12-2020).
Dia meminta, pelaksanaan KBM itu dilakukan secara bertahap agar dapat menerapkan protokol kesehatan serta menjadi bahan evaluasi pemerintah.
"Jika tidak dilakukan secara bertahap, saya khawatir bahkan pesimis corona virus disease 2019 (covid-19) tidak hilang meski telah ada vaksin," kata dr Aditya.
Lalu, lanjut dia, jika hal itu telah dilaksanakan kemudian tidak menimbulkan klaster baru atau penambahan kasus covid-19, maka KBM tingkat sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat dapat dilakukan secara tatap muka.
"Begitu seterusnya, jika KBM tatap muka tingkat SMP berhasil maka dapat dilanjutkan hingga tingkat sekolah dasar (SD) atau sederajat bahkan taman kanak-kanak (TK)," terangnya.
Sedangkan, jika hal itu tidak berhasil karena adanya klaster, pemerintah diminta membatalkan program tersebut.
"Jika ada kegagalan, mau tidak mau pemerintah harus membatalkan KBM secara tatap muka di semua tingkat pendidikan," tegasnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com