MOMENTUM, Bandarlampung--PT Jasa Raharja Perwakilan Kotabumi, Lampung, bergerak cepat membayarkan santunan salah seorang korban meninggal dunia akibat kecelakaan di KM 595 B Tol Magetan.

Korban diketahui bernama Suswati, Warga Kelurahan Berasan, Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.

Santunan yang diberikan kepada ahli waris korban tersebut dibayarkan Jasa Raharja Kotabumi tak sampai sehari pasca-kejadian.

"Sudah kita bayarkan santunan korban MD (meninggal dunia) atas nama Suswati. Santunan kita serahkan kepada ahli waris korban yaitu anak kedua korban di Kelurahan Berasan Makmur, Tanjung Raya, Mesuji," kata Benny Adi Putra, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Kotabumi, Kamis (7-1-2021) sore.

Menurut Benny tempat tinggal korban di Kabupaten Mesuji merupakan wilayah kerja Jasa Raharja Perwakilan Kotabumi. "Sebab itu, setelah kami mendapat informasi kecelakaan itu, kami langsung mendatangi rumah korban melakukan proses jemput bola dengan melengkapi berkas guna pembayaran santunan," kata Benny.

Benny menjelaskan santunan dibayarkan sesuai lingkup jaminan UU Nomor 33/1964 tentang "Dana Pertanggungan Kecelakaan Penumpang Umum."

Adapun besaran santunan meninggal dunia setiap korban yang dibayarkan adalah sebesar Rp50 juta, dimana besaran santunan tersebut ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 15/PMK.010/2017 tanggal 13 Februari 2017.

"Dana Santunan sudah dibayarkan melalui proses transfer ke rekening ahli waris korban atas nama Rita Komalasari," pungkasnya.

Kecelakaan maut tersebut terjadi di Tol Magetan, tepatnya di Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo pada Kamis (7-1-2021) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kecelakaan melibatkan bus BE-7061-IU dengan truk B-9975-BYZ. Dua penumpang bus tersebut yang berasal dari Lampung tewas dalam kecelakaan itu.

Selain merenggut nyawa seorang warga Mesuji, satu korban meninggal dunia lainnya dikabarkan merupakan warga Lampung Tengah.

"Satu korban warga Kelurahan Berasan Makmur, Mesuji, dan satu korban lainnya warga wilayah Lampung Tengah," kata Benny.(**)

Editor: rilis/Agus Setyawan