Dinkes Tulangbawang Sosialisasi Penanganan Stunting

Tanggal 21 Jan 2021 - Laporan - 665 Views
Sosialisasi regulasi penanganan stunting di Pekmab Tulangbawang.

MOMENTUM, Menggala--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulangbawang menggelar sosialisasi penanganan stunting atau balita gagal tubuh akibat kekurangan gizi.

Kegiatan itu berlangsung di kantor Bupati Tulangbawang, Rabu (20-1-2021). Dengan narasumber, Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Lampung, Uki Basuki.

Menurut dia, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

"Pengaruh pola asuh menjadi peran krusial dalam 1000 HPK. Anak masuk golongan stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku," ujarnya.

Lanjutnya, upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi. Yaitu, intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

"Upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara integritas atau terpadu," kata Uki Basuki

Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Tulangbawang, Fatoni mengatakan sosialisasi ini menjadi kerangka acuan dalam menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran. Tindak lanjut rekomendasi berdasarkan hasil analisis situasi, menentukan intervensi pada kampung lokus stunting dan menyusun rencana aksi daerah percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan riset kesehatan dasar riskesdas tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Tulangbawang mencapai 32,49 persen. Pada tahun 2019 berdasarkan studi status gizi balita Indonesia SSGBI sebesar 15,39 persen dan tahun 2020 berdasarkan grebek stunting bulan Februari sebesar 12, 67 persen dan gerebek stunting bulan Agustus 11,17 persen.

"Alhamdulillah, Kabupaten Tulangbawang saat ini step bay step terus memperjuangkan gizi anak guna menekan angka stunting yang pada tahun 2018 mencapai 32,49 persen. Catatan terakhir berdasarkan Grebek Stunting pada bulan Agustus tahun 2020 menurun menjadi 11,17 persen," ungkapnya

"Berkat 25 program bergerak melayani warga Bupati Tulangbawang Winarti serta kerjasama yang baik dari seluruh perangkat daerah, kita dapat menekan angka stunting di Kabupaten Tulangbawang," kata Fatoni. (*)

Laporan: Abdul Rohman.

Editor: M Furqon.


Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Prevalensi Stunting Kabupaten Pringsewu 15,8 ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indon ...


Bawaslu Waykanan Gandeng BPJS Ketenagakerjaan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Pengawasan pemilu merupakan salah satu b ...


Lampung Wilayah Rentan Bunuh Diri Ketujuh Nas ...

MOMENTUM, Gedongtataan-- Provinsi Lampung berada di urutan ketuju ...


Waspada! DBD Mulai Menjangkit di Waykanan ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menja ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com