MOMENTUM, Kotaagung--Kabupaten Tanggamus kembali diguncang gempabumi pada Kamis 1 Juli 2021 pukul 19:29:44 WIB.
Berdasarkan data Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, gempabumi tektonik i8ni memiliki parameter dengan magnitudo M=4,0 episenter (pusat gempabumi) 5,57 LS – 104,64 BT, atau tepatnya berada di laut pada jarak 10 km Barat Daya Tanggamus-Lampung dengan kedalaman satu kilometer.
Mengenai itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus menyatakan ada beberapa kali gempabumi yang dirasakan cukup kuat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanggamus Rusdi mengatakan, sejak 30 Juni hingga 1 Juli sebenarnya terjadi puluhan getarannya namun kecil dan hanya tiga yang terasa kuat.
Ketiga gempa itu terjadi pukul 5.11 WIB dengan pusat gempa di 5.56 lintang selatan-104.62 bujur timur, kedalaman 5 km dengan magnitudo 4,2.
Setelah itu terjadi lagi gempa yang terasa kuat pada pukul 8.50 WIB, dengan pusat gempa di 5.59 LS-104.61 BT, kedalaman 2 km, kekuatan 4,6 magnitudo.
Lalu ketiga yang terasa kuat juga pada pukul 10.42 WIB dengan episentrum di 5.56 LS-105.60 BT, kedalaman 1 kilometer, kekuatan 4,4 magnitudo.
"Ketiga gempa itu yang terasa kuat dan banyak yang merasakan. Tapi tidak ada laporan kerusakan akibat gempa yang sudah terjadi, sebab tidak ada laporan dari masyarakat," kata Rusdi, mewakili Kepala BPBD Ediyan M Thoha, Kamis (1-7).
Ia menjelaskan, timbulnya gempa tersebut akibat pergerakan lempeng sesar Semangko Barat yang aktivitas naik. Sesar ini adalah sesar terbesar di Pulau Sumatera dan letaknya memanjang dari Lampung sampai Aceh.
"Gempabumi yang terjadi ini masuk gempa bumi dangkal akibat sesar lokal Semangko Barat yang aktivitasnya naik," jelas Rusdi.
Ia menyebutkan, pusat gempa ada di perairan Teluk Semaka dan dari beberapa kali gempa, parameter kekuatan gempa 4,4 magnitudo. Itu yang bisa dirasakan, sedangkan jika yang kurang dari itu tidak terasa.
Selanjutnya untuk potensi tsunami sampai saat ini tidak ada meski pusat gempa dangkal dan ada di laut. Tsunami bisa terjadi apabila ada longsoran pada dasar laut.
"Gempa juga hanya berlangsung beberapa detik sehingga itu juga yang membuat tidak berpotensi tsunami atau dampak lainnya," terang Rusdi.
Ia menerangkan sejauh ini dampak yang ada hanya getaran saja, sedangkan kerusakan atau lainnya tidak ada. "Getarannya dirasakan sampai Sukoharjo, Pringsewu," terang dia.
Untuk gempa susulan, menurut dia, BMKG juga sudah menginformasikan petang tadi sekitar pukul 19.29 WIB dengan kekuatan Magnitudo: 4.0.
"Kami minta masyarakat tetap tenang dan waspada. Jangan mempercayai informasi yang tidak benar sebab gempa tidak bisa diprediksi. Namun saat terjadi segera menyelamatkan diri keluar rumah atau berlindung," kata Rusdi.
Irul, warga Kotaagung mengaku sudah merasakan getaran gempa usai Subuh. "Hingga malam ini sebab getarannya terasa kuat. Beruntung durasinya singkat sehingga tidak terlalu menghawatirkan," kata dia.
Ia mengaku, dari gempa itu selain getaran juga terdengar rangka atap yang mengeluarkan bunyi akibat getaran gempa.
Dari pantauan harianmomentum.com, gempabumi susulan sudah tiga kali terasa sejak pukul 19.25 hingga 20.49 WIB. (**)
Laporan: Galih/Asdijal
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com