MOMENTUM, Kotaagung--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus menyatakan ketersediaan oksigen di fasilitas kesehatan untuk kebutuhan pasien Covid-19 tercukupi. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pemkab Tanggamus, Sabaruddin usai rapat Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (8-7-2021).

Rapat yang dipimpin Sekda Hamid Heriansyah Lubis itu dilaksanakan guna menyikapi kekhawatiran masyarakat terkait kelangkaan oksigen. 

"Kami sampaikan pada saat ini kelangkaan oksigen tidak terjadi di Kabupaten Tanggamus," ujar Sabaruddin.

Ia menambahkan, keyakinan tersebut didasarkan laporan pihak RSUD Batin Mangunang, Kotaagung dan 13 puskesmas yang ditunjuk sebagai fasilitasi kesehatan pasien Covid-19.

"Pemkab Tanggamus telah melakukan upaya-upaya agar tidak terjadi lonjakan kasus yang luar biasa. Memang diperlukan suplai oksigen cukup banyak agar ketersediaan oksigen mencukupi bila dibutuhkan," kata Sabaruddin.

Ia menambahkan, saat ini RSUD Batin Mangunang Kota Agung telah menelusuri dan melakukan komunikasi dengan suplayer atau vendor dari oksigen agar ada jaminan dan pelayanan isi ulang oksigen. Sehingga jumlah oksigen memadai. 

Bila terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan sehingga overload di RSUD dan 13 puskesmas, Pemkab Tanggamus mencadangkan gedung Islamic Centre sebagai tempat isolasi. 

Menekankan seluruh jajaran tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan ke masyarakat bahwa stok oksigen tidak dipindahtangankan, dipinjam ke pihak lain. Stok oksigen didistribusikan ke fasilitas kesehatan dan ke bidang desa.

Pemkab Tanggamus telah memprogramkan pengadaan APD pada program PPKM Mikro dengan pemanfaatan delapan persen dari anggaran Dana Desa. 

Lalu implementasikan dengan baik anggaran tersebut untuk pemberian vitamin kepada bidan desa dan tenaga kesehatan. Program itu akan dipantau terus sehingga terlaksana dengan baik.

Pemkab Tanggamus juga akan melakukan kegiatan sosial bagi masyarakat terpapar dari golongan tidak mampu yang dibuktikan kartu prasejahtera. Pemkab Tanggamus akan berupaya memberikan perhatian ke pada masyarakat.(**)

Laporan: Galih/Asdijal

Editor: Agus Setyawan