MOMENTUM, Panaragan--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba)  diminta memberikan surat keterangan kematian kepada keluarga pasien covid-19 yang meninggal dunia.

Permintaan tersebut disampaikan Asisten I sekretariat Pemkab Tubaba Bayana, saat memimpin rapat koordinasi untuk menindaklanjuti Instruksi Ment4ri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor:30 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di kabupaten setempat.

Rakor yang juga dihadiri perwakilan organiasi keagaman dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu berlangsung di Sesat Agung (balai musyawrah masyarakat ada Lampung) Bumi Gayo, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah Rabu (11-8-2021).

"Keluarga pasien covi-19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah harus diberi surat keterangan kematian, sebelum dimakamkan. Ini untuk menghindari fitnah dan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Bayana.

Pemkab Tubaba juga meminta FKUB setempat menyiapkan rim kerohanian dan tim pemulasaraan jenazah Covid-19 sesuai dengan agama yang dianut.

"Kami berharap FKUB dapat berkoordinasi bagian kesra sekretarian pemkab, untuk membantu proses penanganan jenazah pasien covid-19, sesuai agama dan kepercayaan masing-masing," pintanya.

Selain itu, seluruh eleman juga diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan covid-19.

Saat ini, Kabupaten Tubaba masuk kategori daerah zona merah penyebaran covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, hingga 11 Agustus 2021, jumlah kasus positif covid-19 di Tubaba mencapai 919 orang. Dari jumlah tersebut, 719 orang selesai menjalani isolasi dan dinyatakan sembuh. Sendangkan korban meninggal dunia mencapai 139 orang. (**)

Laporan: solihin

Editor: munizar