MOMENTUM, Gedongtataan--Warga Desa Bagelen Kecamatan Gedongtataan yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, sekitar enam bulan lalu mulai tidak bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Salah satu tetangga terduga teroris, Teguh (50) mengatakan, sudah enam bulan terakhir ini tidak pernah ikut salat berjemaah dan pengajian di lingkungan sekitar.

"Iya sudah beberapa bulan inilah beliau tidak pernah terlihat, padahal sebelumnya sering salat berjemaah di masjid kemudian pengajian lingkungan juga rutin ikut," tuturnya, Senin (1-11-2021).

Dia mengatakan, warga sekitar cukup terkejut dengan penangkapan lelaki berusia 60 tahun yang keseharianya sebagai pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) itu. Selama ini warga tidak menaruh kecurigaan sama sekali dengan pelaku.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Pesawaran

"Kalau kesehariannya sih baik ya sama tetangga, tidak ada kecurigaan sekali lah kalau dia ini masuk ke dalam komplotan seperti itu, dia ini kalau ketemu sama tetangga ramah sering negur tidak tertutup sama sekali kok," ujar dia.

Kepala Desa Bagelen Merdi Pramanto membenarkan salah satu warganya diamankan oleh Densus 88, namun tidak mengetahui pasti keterlibatan warganya tersebut.

"Nah saya kurang paham untuk keterlibatannya, yang jelas benar warga kita diamankan densus 88 di kediamannya," ujar dia.

Dia mengatakan, dalam keseharian warga yang diamankan tersebut dikenal cukup baik oleh warga sekitar dan tidak ada gerak gerik yang mencurigakan.

"Ramah kalau sama tetangga, kemudian hubungan dengan warga lainnya baik, sering bersosialisasi juga, kalau saya mengetahui kesehariannya itu sebagai guru mengaji," ujar dia.

Diketahui dalam pengaman terduga teroris, Densus 88 turut menyita sejumlah barang bukti berupa: tumpukan berkas serta benda yang terbuat dari kaca mirip kotak infak.(**) 

Laporan: Rifat Arif

Editor: Agus Setyawan