Minyak Goreng Curah Sudah Lama Hilang dari Pasaran di Bandarlampung

Tanggal 31 Mar 2022 - Laporan Ira Widya. - 356 Views
Kios di salah satu pasar di Bandarlampung.

MOMENTUM, Bandarlampung--Minyak goreng curah sudah lama hilang dari peredaran di sejumlah pasar kota Bandarlampung.

Hal tersebut diungkapkan para pedagang saat harianmomentum.com melakukan pantauan sejumlah pasar di kota Bandarlampung, Rabu (30-3-2022).

Kelima pasar yang dipantau yakni, Pasar Pasir Gintung Tanjungkarang Pusat, Pasar Tamin Tanjungkarang Barat, Pasar Rakyat Tani Kemiling, Pasar Tugu Kedamaian, dan Pasar Kangkung Telukbetung Selatan.

Toto (55) salah satu pedagang di Pasar Kangkung mengatakan, sudah lama dia tidak menjual minyak goreng curah. Menurut Toto, para pedagang hanya menjual minyak goreng kemasan premium yang sudah dicabut harga eceran tertinggi (HET) sejak 2 pekan lalu.

"Udah lama banget gak jual minyak curah. Sampe lupa kapan terakhir jual," kata Toto.

Bahkan, Toto yang tokonya pernah dikunjungi secara langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau Pasar Kangkung, Sabtu (12-2) lalu ini merasa pasokan minyak goreng masih tak berubah atau nihil.

"Hukum harus dijunjung tinggi. Negara harus tegas. Sebab hukum itu di atas segalanya. Rumah tangga aja kalau kepala rumah tangga tidak tegas akan dikurang ajari sama anak. Apalagi pemerintah," ujar Toto.

Terlebih, kata dia, kunjungan Menko saat itu bertujuan untuk memastikan stok minyak goreng, beras, gula aman dan terkendali.

Selain itu, Toto menuturkan, produsen minyak goreng di Lampung ini cukup banyak. Sehingga kondisi langka membuat para pedagang bertanya-tanya soal minyak goreng yang dijanjikan saat itu.

"Produsen kita kan banyak di Lampung, ada Domus, Sinar Laut, Bumi Waras, tapi kalo semua minyak dijadikan kemasan ya yang curah kan tetep langka malah nggak ada," bebernya.

Toto mengungkapkan, kondisi langka minyak ini bisa mempengaruhi wibawa pemerintah karena ulah orang tak bertanggung jawab atau mafia minyak goreng.

"Apa lagi kalau ada orang (mafia) yang salah malah di backup, berarti mereka kan salah (sampai harus di backup aparat)," ucapnya.

Senada, Eliyana (53) pedagang di Pasar Tamin mengaku tidak pernah menjual minyak goreng curah sejak lama.

"Udah lama nggak ada minyak curah. Jadi jualnya yang kemasan itu aja mahal," kata Eliyana.

Bahkan, Eliyana harus mengemasi ulang minyak goreng kemasan bermerek supaya menjadi ukuran lebih kecil. Sebab, kebanyakan pembeli di pasar Tamin merupakan warga menengah kebawah yang terbebani harga minyak tersebut.

"Kan HET dicabut ya, jadi kasian pada kemahalan belinya. Jadi 1 liter ini kita kemasi lagi kayak curah jadi 4 biar lebih ringan yang mau beli minyak goreng," katanya. (*)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Pabrik Gula SGN, Sudah Siap Memulai Giling 20 ...

MOMENTUM, Surabaya--Stok gula konsumsi nasional dalam waktu dekat ...


Sheraton Lampung Hadirkan Konsep 'All Inclusi ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sheraton Lampung Hotel merupakan satu-sa ...


50 Pembatik Lampung Mengikuti Sertifikasi Kom ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sebanyak 50 orang pembatik mengikuti Ser ...


Dukung Transisi Energi, Pertagas Jalin Kerja ...

MOMENTUM, Jakarta -- PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com