Harianmomentum.com--ABK oknum dokter yang menghilang membawa
mobil pinjaman milik Sa'odah warga Desa Malungunratu, Kecamatan Sungkai
Utara, Kabupaten Lampung Utara, diduga mengalami gangguan jiwa.
Dugaan dokter yang bertugas di
Puskesmas Sungkai Utara itu mengalami gangguan jiwa didapat dari kedua orang
tuanya: Dwi dan Bambang warga Desa Negarabumi Kecamatan Sungkai Utara.
Menurut Bambang, dia bersama
istrinya sedang berada di Pulau Jawa untuk mencari keberadaan putranya
(AKKO.
"Ya saya dan istri bersama
Kepala Desa Negarabumi sedang di Jakarta Barat mencari dia (ABK). Kami takut
kenapa-kenapa terhadap dia. Sejak pergi dari rumah, Minggu malam (15/10) yang
lalu sampai sekarang belum ada kabarnya. Kalau sudah ketemu baru akan kita bawa
pulang ke Lampung," tutur Bambang melalui telepon (19/10).
Bambang juga mengatakan,
akan memeriksakan kesehatan mental putranya itu ke Rumah Sakit Jiwa
Kurungannyawa, Pesawaran.
Pernyataan Bambang diperkuat
Kepala Desa Negarabumi Ishak Juarsa yang ikut menemani mencari keberadaan
ABK.
"Ini saya lagi bersama
kedua orang tua ABK. Kami lagi mencari dia ke rumah-rumah kerabatnya di Jawa.
Kalau sudah ketemu akan kita bawa pulang dan akan kita bawa ke dokter untuk cek
kejiwaannya, karena menurut keterangan orang tuanya, dia ada kelainan
akhir-akhir ini," terang Ishak.
Sebelumnya diberitakan, ABK
dilaporkan ke Polsek Sungkai Utara oleh pSa'odah dan suaminya Lutfi.
Keduanya melapor ke polisi, karena yang bersangkutan meminjam mobil (Innova
warna Silver) selama dua hari, namun tidak ada kabar berita.
"Saya melaporkan masalah
ini karena khawatir, dia enggak ada kabar. Saya melaporkan dia (ABK) juga atas
perintah kedua orangtuanya (Bambang dan Dwi) serta didukung Kepala Desa Negarabumi,"
kata Sa'odah di kediamannya, (18/10)
ABK bukanlah orang baru bagi
Sa'odah dan Lutfi. Kedekatan hubungan antara ibu ABK (Dwi) dan Sa’odah sudah
seperti saudara. ABK memang sering kali meminjam mobil kami.
"Hubungan kami dengan
keluarganya dekat seperti saudara, tapi saya bingung dan khawatir karena
tidak ada kabar. Selasa pagi nomor dia masih aktif, tapi pas ditelepon tidak
diangkat. Siang harinya, nomornya sudah tidak aktif lagi," tuturnya.
Atas perkara itu Saodah,
menyerahkan masalah itu ke pihak kepolisian. "Terserah polisi mau
dipenjara juga enggak apa-apa habis sudah jengkel. Tapi kalau bisa
dibebaskan, karena setahu saya ABK anak yang baik dan hubungan keluarga kami
baik juga," harapnya. (ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com