MOMENTUM, Gedongtataan--Pemerintah Kabupaten Pesawaran segera menyelidiki sumber sampah plastik yang berserakan di kawasan perairan pantai Teluk Ratai kabupaten setempat.

Langkah tersebut, sebagai respon atas viralnya gambar video sampah plastik yang memenuhi kawasan pantai  yang menjadi salah satu destinasi wisata bahari di Kabupaten Pesawaran. Gambar video itu diduga direkam warga yang sedang memancing di pantai tersebut.

"Ini yang masih kita cari tau, sumber sampahnya dari mana? Apakah  dari muara atau memang ada unsur kesengajaan, oleh oknum tak bertanggung jawab yang membuang sampah ke laut," kata Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Senin (20-6-2022).

Menurut bupati, tidak menutup kemungkinan sampah itu memang dibawa arus dari kawasan laut di luar wilayah Kabupaten Pesawaran.

"Saat ini memang masuk musim angin barat. Biasanya kalau angin barat, memang banyak sampah yang terbawa arus ke kawasan pantai Kabupaten Pesawaran," terangnya.

Terlebih, lanjut dia, sebelum kawasan pantai Teluk Ratai  menjadi obyek wisata Pulau Tegal Mas, lokasi itu memang menjadi tempat penumpukan sampah yang terbawa arus.

"Sebelum menjadi destinasi wisata, Pualu Tegal Mas itu memang sering menjadi lokasi penumpukan sampah yang terbawa arus laut dari kawasan luar wilayah Kabupaten Pesawaran. Makanya saat ini kita masih menunggu hasil penyelidikanya," jelasnya.

Bupati juga memastikan, akan memproses masalah tersebut ke pihak berwajib, jika memang ada unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab membuang sampah ke laut.

"Kalau memang ada unsur kesengajaan, tentu akan kita laporkan ke pihak yang berwajib. Namun, kalau ini karena faktor alam, tentunya akan kita cari solusinya bersama-sama dengan Pemkot Bandarlampung dan juga Pemprov Lampung, agar tidak terus terulang," tegasnya.

Bupati juga mengimbau, seluruh pengelola wisata di kabupaten setempat melaksanakan program libur sehari untuk gotong royang bersih-bersih lingkungan. 

"Program itukan khusus untuk didaratnya, namun kalau untuk diperairanya ini yang kami masih kesulitan, karena masih ada yang merasa tidak bertanggung jawab atas kawasan perairan. Padahal, kawasan perairan juga menjadi penunjang utama obyek wisata yang dikelola," ungkapnya. (**)