Harianmomentum.com--Konfilik antar satwa dan manusia yang masih sering terjadi, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus. Berbagai cara dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik tersebut. Salah satunya dengan melibatkan Jaringan Kelola Ekosistem Lampung (JKEL).

Wakil Bupati Tanggamus mengatakan, dengan dukungan berbagai elemen terutama JKEL, dia optimistis mampu mencegah terjadinya konflik antar satwa dan manusia di kabupaten setempat.

"Kita tidak akan pernah berhenti mencari solusi dan langkah-langkah untuk mengatasi konflik satwa dan manusia ini. Karena itu, pemkab butuh dukungan dari berbagai elemen, bukan saja Balai Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tapi juga lembaga swadaya masyarakat yang konsen dengan kelestarian lingkungan hidup,” kata wabup usai beraudensi dengan Tim JKEL, Kamis  (16/11).

Wabup juga optimistis usulan peminjaman gajah jinak dari Taman Nasional Way Kambas, disetujui.  Gajah jinak itu, akan digunakan untuk menghalau kawanan gajah liar yang sering memasuki areal perkebunan dan pemukiman warga.

“Walau pun belum ada jawaban, kita optimistis usulan pemijaman gajah jinak ini akan disetujui,” ungkapnya.

Tim Leader JKEL Almuheri menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya bersinergi dengan Pemkab Tanggamus, BKSD dan TNBBS untuk mencari jalan keluar mengatasi konflik satwa dan manusia di kabupaten setempat.

"Kita juga sudah menyampaikan kepada TNBBS, bahwa opsi peminjaman gajah ini, jangan berlama-lama, karena dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru," kata Almuheri. (day/zal)