MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi menargetkan populasi ternak sapi dan kerbau di Lampung bisa mencapai satu juta ekor pada 2025.

Gubernur menyebutkan, saat ini populasi sapi dan kerbau di Lampung telah mencapai 916 ribu ekor dengan produksi daging 21 ribu ton.

"Kita optimis tahun 2025 populasi ternak sapi dan kerbau kita berada pada angka satu juta ekor. Kita mampu mewujudkan itu," kata Arinal saat Rakor Evaluasi Sikomandan dan Penandaan Pendaraan Ternak (PPT) Lampung 2023 di Golden Tulip, Rabu (29-11-2023).

Terlebih, menurut Arinal, Lampung memiliki sumberdaya dan potensi yang untuk menjadi lumbung ternak nasional.

Karena itu, gubernur berharap, melalui rakor tersebut bisa menjadi ajang evaluasi dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Khususnya dalam peningkatan populasi ternak.

"Tentunya ini juga didukung dengan kebijakan serta anggaran yang bersinggungan langsung dengan peternak. Salah satunya Program Sikomandan (sapi kerbau komoditas andalan negeri)," jelasnya. 

Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Lili Mawarti mengatakan, Sikomandan merupakan program unggulan Kementerian Pertanian. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH).

Lili mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan populasi serta produksi sapi dan kerbau di Indonesia. 

Sedangkan PPT telah dilakukan terhadap ternak sejak tahun 2022 sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor SS9/KP|S/PK.3OOlMl7l2022 tentang penandaan dan pendataan hewan dalam rangka penanggulangan PMK. 

"Realisasi capaian Sikomandan dan PPT nasional untuk Lampung pertanggal 27 November 2023 adalah capaian IB menempati urutan pertama," jelasnya.

Kemudian untuk IB (inseminasi buatan) tahun 2023 dari target 285 ribu berhasil terealisasi 321.439 atau 113 persen. 

"Capaian kelahiran menempati urutan ketiga dengan target 160.740 dan terealisasi 184.700 atau 114,93 persen," sebutnya.

Lalu untuk capaian PPT, Lampung berhasil menempati urutan ketiga dengan target 373.372 dan terealisasi 393.739 atau 105,5 persen. (**)