MOMENTUM, Bandarlampung--Menjelang momen Bulan Suci Ramadan dan Idulfitri 1445 H, Gubernur Arinal Djunaidi memimpin pelaksanaan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Bulding TPID yang diikuti oleh bupati/walikota, jajaran TPID, akademisi, dan asosiasi pelaku usaha di Provinsi Lampung.
Kenaikan permintaan barang dan jasa selalu terjadi pada Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
“Kita harus bersinergi dalam pelaksanaan Strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif)” ucap Arinal Djunaidi, Gubernur Lampung, Rabu, (21-2-2024).
Gubernur mendorong penguatan sinergi TPID se-Provinsi Lampung dalam kegiatan stabilitasi harga melalui sinergi menjaga kelancaran distribusi, serta optimalisasi infrastruktur dan instrumen daerah yang mendukung ketahanan pangan.
Ketersediaan bahan pangan pokok menjadi fokus utama substansi koordinasi yang disampaikan Gubernur Lampung, terutama komoditas beras yang tengah mengalami kenaikan harga.
“Pasokan beras kita aman, bahkantercatat surplus. Prioritaskan sinergi menjaga keterjangkauanharga dan kelancaran distribusi di level kabupaten/kota, setidaknya sampai dengan panen raya” ujarnya.
Berdasarkan hasil temuan peninjauan langsung Gubernur Lampung bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan jajaran TPID Provinsi Lampung atas pasokan beras pada Jum’at, 16 Februari 2024.
Torehan surplus sebagian besar komoditas bahan pangan di Provinsi Lampung juga disampaikan oleh Kepala DKPTPH Provinsi Lampung dan Kepala Bulog Divre Provinsi Lampung.
Langkah konkrit atasi isu kelangakaan dan kenaikan harga beras, Gubernur Lampung menghimbau agar Bupati/Walikota, jajaran OPD dan instansi vertikal, serta aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti Pergub no. 71 Tahun 2017 dan Surat Edaran tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah.
“Saya mohon tindakan segera dari Bupati/Walikota serta pihak terkait untuk mengawasi distribusi dan tata niaga, tindak tegas jika ada pelanggaran. Selain itu, optimalkan pendampingan kepada petani di tengah kondisi ketidakpastian iklim saat ini, serta perluas gerakan menanam komoditas pangan strategis” lanjutnya.
Substansi koordinasi yang disampaikan oleh Gubernur Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung memimpin kegiatan pemaparan analisis dan diskusi dalam pelaksanaan HLM TPID Provinsi Lampung.
“Kepala Bank Indonesia Provinsi Lampung dan Kepala BPS Provinsi Lampung telah mengupas data dan risiko-risiko inflasi menjelang periode HBKN Idul fitri 1445 H. Langkah strategis yang diusulkan juga sangat baik, kami optimis inflasi di Provinsi Lampung pada tahun 2024 tetap terjaga pada sasaran 2,5±1%,” ucap Ir. Fahrizal Darminto, Sekda Provinsi Lampung.
“Optimalisasi layanan seluruh moda transportasi dan kondisi infrastruktur jalan yang semakin baik juga mendukung kelancaran distribusi bahan pangan dan mobilisasi masyarakat, terima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan oleh seluruh jajaran Polda Lampung dan OPD di Provinsi Lampung, juga kabupaten/kota,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia Provinsi Lampung juga melaksanakan diseminasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Lampung tahun 2024 pada sesi Capacity Building.
“Setelah disampaikan perkembangan dan risiko inflasi dari sisi global hingga regional, pelaksanaan GNPIP Provinsi Lampung tahun 2024 diharapkan dapat memperkuat efektivitas kegiatan pengendalian inflasi di Provinsi Lampung” ucap Junanto Herdiawan, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung.
GNPIP Provinsi Lampung tahun 2024 mengusung tema “ Pengendalian Inflasi yang Forward Looking dan Berbasis Risiko, dengan 3 (tiga) sinergi program.
Pertama pengendalian inflasi yang disertai Penguatan Rantai Pasok Domestik, kedua hilirisasi pangan di sisi hulu dan hilir berbasis best agricultural practices dan ketig6penguatan awareness dan kapabilitas TPID. (**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com