MOMENTUM, Tarahan--PLTU Tarahan selaku unit pembangkit listrik yang berkomitmen dalam pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan mencatatkan produksi listrik sebesar 1.260.743,994 MWh di tahun 2023. Listrik ini mampu digunakan untuk menerangi 58 juta rumah selama 24 jam non-stop dengan estimasi daya setiap rumah adalah 900 Watt.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan adalah unit pembangkit yang berada di Kabupaten Lampung Selatan. Berkapasitas 2x100 MW, PLTU Tarahan memiliki peran vital dengan berkontribusi terhadap jaringan kelistrikan di sistem kelistrikan Pulau Sumatera sebesar 2,4% dan sebesar 14% dari total beban di Provinsi Lampung.
Saat ini PLTU Tarahan telah melaksanakan co-firing dengan komposisi maksimal 10% biomassa, artinya sebanyak 10% dari total batu bara digantikan dengan biomassa. Co-firing merupakan teknik substitusi bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dimana sebagian batu bara yang dijadikan bahan bakar diganti sebagian dengan bahan biomassa.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT). Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, menurutnya perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada.
"Selain mendorong percepatan pembangunan unit pembangkitan berbasis EBT, kami menerapkan subtitusi sebagian batu bara dengan biomassa (co-firing) pada PLTU yang telah beroperasi sehingga mampu menurunkan emisi', terang Ruly.
PLTU Tarahan telah menerapkan inovasi co-firing sebagai komitmen dalam mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060. Melalui inovasi ini, sejak awal tahun 2024 hingga april 2024, PLTU Tarahan mampu menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) hingga 17.657 ton CO2.
PLTU Tarahan dengan kapasitas 2x100 MW ini telah menerapkan co-firing biomassa dengan jenis woodchip dan bukan berasal dari pohon yang dilindungi atau berasal dari hutan lindung/ konservasi.
Hal yang sama diungkapkan Manager PLN Nusantara Power UPK Tarahan Dwi Suprianto, PLTU Tarahan telah berkontribusi dalam produksi energi hijau melalui co-firing.
"Energi hijau yang dihasilkan melalui co-firing di PLTU Tarahan ini mencapai 17.851 MWh dan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2024", terang Dwi.
PLTU Tarahan dalam mengoperasikan unit pembangkitnya mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 61 pekerja. Melalui Program CSR Tahun 2024, PLTU Tarahan telah berkontribusi kepada masyarakat dengan menjalankan program Ramadhan berkah dengan memberikan paket sembako untuk warga sekitar PLTU, santunan kepada anak yatim.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com