MOMENTUM, Bandar Lampung--Aprilis Saputri, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil menorehkan prestasi di bidang publikasi ilmiah. Ia berhasil lulus dengan artikel ilmiah pengganti skripsi yang tembus pada Jurnal Terakreditasi Nasional Science and Technology Index (Sinta) 2.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) itu menceritakan proses panjang yang dilaluinya untuk mencapai prestasi ini. Ia memulai penelitiannya pada Januari 2024 dan artikelnya diterbitkan pada Juni 2024 pada Journal of Innovation in Educational and Cultural Research (JIECR) Vol 5, No 2 (2024).
Artikelnya membahas tentang Planning Program for Gifted and Talented Students in Madrasah / Perencanaan Program Gifted and Talented Student di Madrasah.
“Memang proses yang panjang saat menulis, mulai dari mempersiapkan apa yang mau ditulis, menyelesaikan draft artikelnya, melewati proses reviewer, baru dapat LoA nya, baru bisa publish,” kata Aprilis saat diwawancarai, Rabu (03/07). “Proses-proses itu tentunya di support oleh pembimbing-pembimbing saya yang juga luar biasa.”
“Penelitian saya tentang merencanakan suatu program pendidikan untuk siswa-siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau di kenal dengan gifted and talented student,” jelasnya.
Sidang tugas akhir Aprilis berlangsung pada 28 Juni 2024 di prodi setempat. Ia mendapat dukungan penuh dari Dekan FTK Prof Dr Hj Nirva Diana MPd, serta dua pembimbingnya yakni Dr Yetri MPd dan Prof Syafrimen MEd PhD.
Dr Yetri, selaku dosen pembimbing Aprilis, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa ini. Ia melihatnya sebagai bukti nyata dari gairah belajar dan menulis yang tinggi di kalangan mahasiswa Prodi MPI. Kebijakan baru pengganti skripsi dengan tugas akhir berupa artikel ilmiah dinilai turut mendorong semangat para mahasiswa untuk berkarya.
“Sebelumnya sudah ada yang di Sinta 3 dan Sinta 4,” ujar Ketua Prodi MPI itu. “Lahirnya Sinta 2 bagi Prodi MPI menunjukkan bahwa gairah belajar dan menulis di MPI sebetulnya sudah lama berkembang, namun belum terwadahi dengan baik. Dengan adanya kebijakan baru ini (tugas akhir pengganti skripsi) membuka peluang bagi para mahasiswa untuk menuangkan ide dan gagasan mereka melalui artikel ilmiah.”
Dr Yetri menjelaskan, dengan artikel ilmiah membuat budaya baca para mahasiswa benar-benar terbangun. Ia berharap, ke depannya akan semakin banyak mahasiswa yang menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas dan terpublikasi pada jurnal bereputasi.
Lebih dari Sekadar Prestasi: Membuka Jalan Baru Menuju Keunggulan
Keberhasilan Aprilis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa nama UIN Raden Intan Lampung ke kancah nasional dan internasional.
Prof Syafrimen, selaku dosen pembimbing artikel ilmiah, melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan akreditasi prodi dan institusi, serta peringkat Webometric, UniRank, maupun QS Rank UIN RIL.
“Apalagi saat ini kita sudah memperoleh institusi unggul, tentunya ke depannya kita mendorong semua prodi kita, dari yang sudah Baik, Baik Sekali menjadi Unggul. Untuk Unggul, salah satu poinnya adalah publikasi mahasiswa dan dosen,” jelasnya.
“Publikasi ilmiah itu juga mendorong untuk pemeringkatan Webometric, terdapat salah satu poin yang kita sebut excellence. Itu seberapa banyak publikasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika, baik mahasiswa dosen yang disitasi oleh di pihak luar UIN, baik dari berbagai negara maupun Indonesia. Serta penilaian pemeringkatan melalui Unirank. Itu salah satu poin yang dinilai,” tambah Prof Syafrimen.
Prof Syafrimen menyebutkan, salah satu ciri dan yang harus kita lakukan dalam mendukung program Rektor yaitu internasionalisasi, dengan UIN harus masuk QS Rank.
“Minimal di dalam 2 tahun terakhir itu, kita harus punya lebih kurang 2000 publikasi. Tentu dengan adanya pedoman penulisan karya ilmiah sebagai pengganti skripsi ini, kita bisa menggerakkan semua prodi yang ada di UIN dalam kolaborasi dosen dan mahasiswa. Coba dibayangkan, kita punya 46 prodi, 5 orang saja setiap prodi, berarti kita akan dapat 230 artikel setiap 1 semester. Kalau setiap prodi bisa publish 10 artikel ilmiah, insya Allah 1 tahun ke depan kita sudah bisa masuk QS Rank. Ini pekerjaan yang sangat terukur,” terangnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Prof Syafrimen menyampaikan banyak manfaat yang dihasilkan dengan publikasi ilmiah. Salah satunya berpeluang mendapatkan beasiswa. “Mahasiswa yang memiliki publikasi ilmiah apalagi pada Jurnal bereputasi tinggi, besar peluang mereka untuk memperoleh beasiswa, baik dalam maupun luar negeri, kalau mereka mau studi lanjut,” tuturnya.
Prof Syafrimen juga mendorong dosen lain untuk membimbing dengan baik mahasiswanya dalam menulis artikel ilmiah. Ia mencanangkan target yang lebih tinggi, yaitu Sinta 1 atau bahkan jurnal internasional, “Hal ini kalau memungkinkan dan tidak dipaksakan. Lakukan sesuai kemampuan mahasiswa.”
“Meskipun dalam kebijakan/pedoman disyaratkan Sinta 6, tapi kita harus mendorong melampaui di atas standar. Kita pasang target yang lebih tinggi, bisa Sinta 2 atau Sinta 3, atau ada yang bagus kita dorong Sinta 1 dan ke jurnal internasional bagi mahasiswa itu sendiri maupun dosen,” tandasnya.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com