MOMENTUM, Panaragan - Anjloknya harga singkong di Tulangbawang Barat (Tubaba) membuat para petani menjerit. Pabrik tapioka dinilai menurunkan harga semaunya.
Sejumlah petani mendatangi pabrik tepung tapioka, PT Budi Starch dan Sweetener (BSSW) yang terletak di Penumanganbaru, Kecamatan Tulangbawang Tengah. Mereka menuntut perusahaan di bawah naungan PT Bumi Waras (BW) memperhatikan nasib petani singkong.
Menurut Andika, koordinator demo di depan PT Budi Starch dan Sweetener (BSSW), aksi tersebut dilakukannya karena para petani singkong menilai pihak perusahaan menurunkan harga singkong semaunya.
"Kami petani singkong melakukan hal ini karena pihak perusahaan ini sepertinya sudah semaunya menurunkan harga singkong," katanya, Senin 9 Desember 2024.
Tuntutan para petani yang tergabung dari Tiyuh Penumangan, Pagardewa, Bandardewa, Panaraganjaya, Menggalamas dan Panaragan adalah; menaikan harga singkong, menurunkan potongan potongan tonase, perbaiki timbangan dan Pasang kembali timbangan digital.
"Harga singkong terakhir hari Jumat 6 Desember 2024, Rp1.070 perkilogram dengan potongan tonase 15 persen. Tiba-tiba besoknya, hari Sabtu jadi Rp970 perkilogram dengan potongan harga naik menjadi 16 persen," ungkapnya dengan nada kesal.
Sementara Wili Sintenis, pimpinan cabang PT BSSW belum bisa memberikan keputusan terkait permintaan para petani singkong yang sedang berorasi.
"Kita sudah laporan ke pusat terkait hal ini, jadi kita lagi menunggu informasi dari pusat," singkatnya.
Dalam orasi itu TNI dan Polri nampak siaga dilingkungan perusahaan tersebut. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com