Semangat Juang! Mahasiswa Lampung Gruduk DPRD Minta Cabut UU TNI dan RUU Polri

Tanggal 24 Mar 2025 - Laporan Ikhsan Ferdiyanto - 595 Views
Suasana aksi demonstran di DPRD Lampung. Foto: ikhsan

MOMENTUM, Bandarlampung--Teriknya matahari yang menyingsing di atas kepala, tak mengurungkan semangat jiwa mahasiswa Lampung menggolarakan protes terhadap kebijakan yang dinilai bakal mengikis demokrasi.

Seratusan mahasiswa itu hadir di depan gerbang DPRD Lampung sekira pukul 13.20 WIB.

Mereka yang tergabung dari KBM Unila dan beberapa kampus itu telah disambut kawat berduri dan puluhan personil.

Setidaknya, mereka membawa sejumlah poin tuntutan seperti; cabut UU TNI, tolak RUU Polri, mengecam rapat tertutup yang dilakukan legislasi dan mengecam diskriminasi terhadap aksi masa dari aparatur kepolisian.

"Apakah kawan-kawan mahasiswa hari ini ingin, cita-citanya dirampas oleh TNI?Apakah kawan-kawan berkeinginan pemimpin-pemimpin di lembaga kita ada orang-orang yang bengis kawan-kawan?," kata salah satu orator kala berorasi di depan gerbang DPRD Lampung, Senin (24-3-2025).

"Kita lihat kawan-kawan betapa bengisnya aparat-aparat itu kawan-kawan. Profesionalitas TNI apa hari ini? Penembakan? Jaga sabung ayan? Membunuh orang-orang di Papua? Sudah jelas kawan-kwan itu tidak bisa disebut profesionalitas TNI," tegasnya lagi.

Menurutnya, sebelum UU TNI ini disahkan, tidak ada keterlibatan masyarakat sedikitpun. Terlebih penolakan pun tak dihiraukan. 

"Dalam perancangan saja tidak ada partisipasi masyarakat. Bahkan bisa kita lihat, apakah ada draft UU yang sudah jadi hingga hari ini? Apakah sudah ada yang diupload? Bisa saja kalau sudah di upload bakal dihancur UU itu. Apalagi UU Polri nanti, kejaksaan, partai-partai coklat ini?. Kita bisa melihat kebengisan apa yang dilakukan mereka. Jadi jangan salah bapak-bapak ibu-ibu jika ada narasi fuck the police!," papar sang orator.

Orator dari BEM FP Unila menyuarakan, diskriminasi yang dilakukan aparat terhadap masa aksi sudah sangat memprihatinkan.

"Berdirinya kita disini bukan tanpa alasan, ini bentuk perlawanan dari kami. Camkan itu. Mengecam diskriminasi terhadap aksi masa dari aparatur kepolisian kepada masa. Kawan-kawan kita semua sekarang dipukulin, adanya kepala nya pecah, ada yang mukanya ancur, ada yang tulangnya patah," kata dia.

Dengan tegas, ia menyebutkan, sedikitnya masa aksi hari ini tidak mengurangi kualitas tuntutan.

"Kita tidak membawa senjata kawan2 semua. Kami disini tidak banyak secara kuantitas. Tapi perlu kalian ketahui semua, secara kualitas kami ada disini berdiri dengan landasan-landasan yang sudah kami siapkan. Kita kawal demorkasi kita. Jangan sampai demokrasi kita dibatasi dengan adanya UU yang baru disahkan," tandasnya. (**)

Editor: Agus Setyawan


Comment

Berita Terkait


Polres Mesuji Gelar Perkara Kasus Minyakita M ...

MOMENTUM, Mesuji--Polres Mesuji Polda Lampung menggelar konferens ...


Curanmor, Polres Tanggamus Tangkap Lima Tersa ...

MOMENTUM, Tanggamus - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres ...


Seorang Oknum Anggota Polri Jadi Tersangka Ka ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Selain dua oknum TNI, kasus penggerebeka ...


Dua Oknum TNI Ditetapkan Jadi Tersangka Penem ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Dua oknum TNI ditetapkan sebagai tersang ...