Masyarakat Taat Hukum, Kunci Atasi Kemacetan Lalu-lintas

Tanggal 25 Jan 2018 - Laporan - 961 Views
Wakil Kasat Lalu lintas (Wakasat Lantas) Polresta Bandarlampung AKP Ridho Rafika. Foto: Agus Candra

Harianmomentum.com - Kemacetan lalu-lintas masih mewarnai Kota Bandarlampung. Hampir di setiap ruas jalan protokol di kota yang sedang berkembang ini selalu terjadi antrean panjang kendaraan, terutama pada waktu masyarakat berangkat atau pulang kerja.


Walaupun kemacetan di pusat Kota Bandarlampung tidak sampai separah Jakarta, namun dibiarkan, bukan mustahil bila ke depan kemacetan lalu-lintas di Ibu Kota Provinsi Lampung ini akan bertambah parah.


Wakil Kasat Lalu lintas (Wakasat Lantas) Polresta Bandarlampung AKP Ridho Rafika mengatakan, Sat Lantas, Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan sudah berusaha mengurangi kemacetan, namun tetap saja kemacetan lalu-lintas tetap saja terjadi.


Menurut pria yang keseharian waktunya banyak dihabiskan di tengah-tengah arus lalulintas Kota Bandarlampung ini, masalah kemacetan di Bandarlampung akan teratasi bila masyarakatnya sadar hukum.


“Masyarakat kita ini masih banyak yang tidak taat terhadap hukum,” ujar pria yang akrab disapa Ridho saat diwawancarai dikantornya, Rabu (24/1/18).


Padahal, lanjut dia, peraturan yang telah ditetapkan undang-undang adalah kebutuhan masyarakat itu sendiri. “Mengapa pengendara motor diwajibkan pakai helm, karena kalau terjadi kecelakaan, harapannya tidak terlalu parah, ada perlindungan di bagian kepala. Semua peraturan diberlakukan ya untuk kita,” lanjutnya.


Tampaknya, Lampung masih belum siap untuk menjadi kota yang maju pesat. “Masyarakat Lampung tampaknya masih belum siap untuk itu,” sebutnya.


Program Pemerintah Kota Bandarlampung yang telah membangun flyover guna mengurangi kemacetanpun dirasa masih belum maksimal dalam menangani masalah ini. “Walaupun sudah ada flyoper, tetap saja masalah kepadatan arus lalu-lintas masih banyak,” ucapnya.


Menurut dia, yang memicu kemacetan antara lain, masih banyak kendaraan yang parkir di badan jalan, jumlah kendaraan bertambah banyak, pedagang yang kerap berjualan di badan dan trotoar jalan, serta aturan lalu lintas lain yang kerap disepelekan pengendara.


“Ini perlu kerja sama banyak pihak. Tidak bisa hanya kami sendiri. Untuk parkir liar itukan tugas Dinas Perhubungan, pedagang liar tugasnya Sat Pol PP untuk menertibkan,” ucapnya.


Masyarakat saat ini juga terkesan malas untuk menaiki kendaraan umum. Mereka lebih gemar berkendara sendiri. “Semakijn banyak yang berkendara, ya semakin padatlah arus lalu lintas. Sepertinya masyarakat pada umumnya malas menaiki angutan umum, mungkin fasilitas angkutan umumnya masih kurang memadai,” ungkapnya.


Dipihak Dit Lantas Polresta Bandarlampung juga masih memiliki kendala, yakni keterbatasan personel. “Anggota kita saat ini hanya 137 orang, kita harus mengamankan semua ruas jalan di kota ini. Jadi kita pandai-pandai sajalah untuk mengatur waktu. Kalau semua personel diturunkan di satu waktu, juga tidak mungkin. Jadi harus kita atur sip yang baik,” jelasnya.


Di Sat Lantas Polresta Bandarlampung sendiri, ada tiga fungsi, yakni fungsi Turjawali (Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli), Dikmas (Pendidikan Masyarakat) dan Regiden (Registrasi dan Identifikasi).


“Seperti fungsi Dikmas,mungkin saat ini belum terlihat. Tapi hasilnya akan terlihat beberapa tahun kedepan. Saat anak-anak yang diberi pendidikan tersebut dewasa, harapannya mereka taat hukum. Jadi kita memang ada anggota kita di Dikmas yang memang tugasnya memberi pendidikan di sekolah-sekolah,” paparnya. (acw/aaf) 

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Penemuan Mayat Bayi, Pelakunya Masih Status P ...

MOMENTUM, Gunungsugih -- Polres Lampung Tengah menetapkan NN (17) ...


Antisipasi Kecelakaan, Satlantas Cek Kelayaka ...

MOMENTUM, Pringsewu--Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polre ...


Curi Hewan Ternak Warga, Pelaku Digulung Pols ...

MOMENTUM, Padangratu--Seorang pencuri hewan ternak warga digulung ...


Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Pria Paruh Baya ...

MOMENTUM, Rumbia -- Seorang pria 50 tahun berinisial MR tega meru ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com