Harianmomentum.com--Pemerintah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kesehatan di Kabupaten Waykanan pada 2018 sebesar Rp19,924 miliar. 

DAK tersebut digunakan untuk bantuan operasional kesehatan Rp13,4 miliar, akreditasi puskesmas Rp1,392 miliar, akreditasi rumah sakit Rp540 juta, distribusi obat, vaksin, BMHP dan E-Logistik Rp106 juta, dan Jaminan Persalinan (Jampersal) Rp4,480 miliar.

"Peningkatan DAK bidang kesehatan diharapkan mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang bersinergi dengan prioritas nasional," ujar Sekda Waykanan Saipul saat membacakan sambutan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya pada pertemuan Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban Administrasi DAK Non-Fisik di Aula Dinas setempat, Kamis (22/03).

Acara dihadiri bendahara yang ada di jajaran Dinas Kesehatan dan puskesmas se-Kabupaten Waykanan.

Selanjutnya, Saipul mengharapkan, penyaluran dana DAK Kesehatan, dilaksanakan secara benar, lengkap dan akuntabel. Untuk ini, perlu sosialisasi dan pertemuan terkait sistem pelaporan dan pertanggungjawaban administrasi.

Menurut dia, pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya kesehatan perseorangan dan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. 

Penggunaan DAK untuk kesehatan, sejalan dengan UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-undang itu mengamanatkan, DAK merupaka salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, dia ntaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan. 

Sehingga Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas. (vit).