Harianmomentum.com-- Rentang waktu dua tahun terakhir, aktivitas
penambangan batu di Desa Tambak Sari Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu
terus bergulir.
Selama itu pula, kerap terjadi banjir akibat aktivitas di bukit tersebut.
Menurut warga setempat (AS) yang minta namanya diinisialkan,
penambangan yang dilakukan di bukit Tambaksari itu diduga milik pejabat
di Pringsewu.
"Saya tidak sebut nama, tapi tambang itu milik pejabat di sini,"
kata AS kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (Jaya), Sabtu (2/12).
Sejak ada aktivitas penambangan batu, kerap terjadi banjir di sekitar
wilayah perbukitan.
"Yang jelasnya itu debu berterbangan. Kalau banjir terjadi saat musim
hujan," katanya.
Menurut AS, hendaknya ada langkah kongkrit dari pihak terkait untuk
meminimalisir dampak yang bakal terjadi dari aktivitas penambangan itu sendiri.
"Sekarang bagaimana caranya aktifitas penambangan tidak merugikan dan
berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar," ujar AS.
Dirinya juga meminta pemilik tambang untuk tidak hanya mementingkan
keuntungan namun mengenyampingkan dampak lingkungan.
"Pikirkan juga dampak yang langsung dialami warga, tidak semata
hanya bisnis, " tandasnya.
Pantauan Tim Media, sejumlah punggung bukit nampak sudah mulai tergerus oleh aksi penambangan. Jika dilihat dari arah jalan raya, sangat jelas terlihat gugusan bukit nampak bopeng dan tidak sedap dipandang mata. (rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com