Harianmomentum.com-- Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyebut, Ketua DPD PAN Wahyu Lesmono sempat menyetor uang Rp750 juta kepada Kadis PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara.

"Terdakwa Anjar telah menerima uang dari Wahyu Lesmono sebesar Rp750 juta pada bulan April-Mei 2018 di parkiran Kantor DPC PAN Bandarlampung," ungkap jaksa dalam dakwaannya.

Baca juga: Suap Proyek, Ketua PAN Setor Rp750 Juta ke Kadis PUPR Lamsel

Atas adanya setoran itu, Wahyu kemudian mendapat sembilan paket pekerjaan di DPUPR Lamsel pada tahun anggaran 2018 yang total nilainya mencapai Rp7,5 miliar.

"Paket-paket pekerjaan pada Dinas PUPR anggaran 2018 yang telah dikondisikan untuk Wahyu Lesmono ada sebesar Rp7,5 miliar," beber jaksa.

Paket yang sudah dilelang dan dimenangkan oleh Wahyu Lesmono tersebut yaitu:

--Peningkatan Jalan Dusun Jepang - Dusun Talangsawo Kecamatan Natar dengan nilai pagu Rp530 juta.

--Peningkatan Jalan Banjar Sari - Tanjung Sari Kecamatan Natar dengan nlai pagu Rp710 juta.

--Peningkatan Jalan Rambutan Kecamatan Natar dengan nilai pagu Rp450 juta.

--Peningkatan Jalan Sidodadi Tejomartani, Natar dengan nilai pagu Rp720.700.000.

--Peningkatan Jalan Tengkitbatu Mujimulyo, Natar dengan nilai pagu Rp867 juta.

--Peningkatan Jalan Mandah- Brantiraya, Kecamatan Natar dengan nilai pagu Rp1.380.000.000.

--Peningkatan Jalan Desa Bandarrejo, Kecamatan Natar dengan nilai pagu Rp770 juta.

--Peningkatan Jalan Wonosari - Way Sari, Kecamatan Natar dengan nilai pagu Rp1.273 230.000.

--Peningkatan Jalan Purwosari - Purbo Sembodo (batas Lampung Timur), Kecamatan Natar, dengan pagu Rp870.000.000.

Selain Wahyu Lesmono, nama-nama rekanan lain yang turut disebut-sebut sempat menyetorkan sejumlah uang guna mendapatkan proyek pada Dinas PUPR Lamsel yaitu: Iskandar, Rusman Efendi, Boby Zulhaidar, Ardy, Bastian Akhmad, dan Yudi Siswanto. (acw/ap)