MOMENTUM, Kotaagung--Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tanggamus hingga Agustus 2020 sebanyak 160 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengobatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Tanggamus, Dirhamsyah, mengatakan dari jumlah kasus DBD itu tidak ada yang meninggal dunia.
"Dari awal tahun sampai sekarang ini ada 160 kasus, ini tidak terlalu tinggi dan masih kategori wajar bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Dirham Sabtu (29-8-2020).
Dari 24 puskesmas yang tersebar di Kabupten Tanggamus, kata dia, kasus terbanyak di wilayah Puskesmas Kotaagung. Sampai saat ini 21 kasus dan lima kasus terjadi beberapa waktu terkahir ini.
Selanjutnya di kewenangan Puskesmas Gisting dengan jumlah kasus 17 kasus, lalu di Puskesmas Pulaupanggung dengan 14 kasus, dan puskesmas pembantu di Kedaloman, Kecamatan Gunungalip.
Sedangkan puskesmas paling sedikit kasus DBD di Puskesmas Waynipah, Kecamatan Pematangsawa dengan satu kasus. Lalu Puskesmas Putihdoh, Kecamatan Cukuhbalak dan Puskesmas Sumberrejo, masing-masing dengan dua kasus.
"Untuk di Kotaagung, khususnya di daerah Pekon Kusa kami akan lakukan fogging sebab ada lima kasus DBD muncul di sana," kata Dirham.
Ia mengimbau jajaran puskesmas induk dan puskesmas pembantu agar mengingatkan lagi masyarakat tentang kewaspadaan DBD. Sebab sekarang akan memasuki bulan September yang biasanya mulai musim hujan.
Untuk itu kewaspadaan adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Tindakan yang dilakukan dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
Harapannya semua pihak melakukan hal itu agar kasus DBD tidak meningkat drastis bersamaan dengan tibanya musim hujan. Sebab dari awal tahun sampai saat ini kasus DBD sudah cukup tinggi.
Hal senada dikatakan oleh Direktur RSUD Batin Mangunang, dr. Benson P. Ginting, terkait dengan adanya kasus DBD yang dirawat di RSUD Batin Mangunang.
"Saya mewakili dokter penanggung jawab pasien menyarankan kepada keluarga untuk membawa hasil laboratorium tersebut ke Puskesmas Kotaagung," katanya.
"Dari hasil penunjang laboratorium pemeriksaan darah, pasien tersebut mengarah ke DBD,dan dilakukan rawat inap di Rumah Sakit Batin Mangunang," tandas Direktur Batin Mangunang.
Ia menyarankan kepada keluarga agar membawa hasil laboratorium ke puskesmas Kotaagung agar ditidaklanjuti penyemprotan fogging disekitar rumah pasien dengan jarak 100 meter kanan kiri serta depan belakang tempat tinggal, jelas Benson.
Kepada seluruh masyarakat Tanggamus, ia berharap agar tetap menjaga kebersihan disekitar rumah kita dengan cara melakukan 3 M. Menguras, Menutup, serta Mengubur.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara, menguras. Hal ini dilakukan dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup, dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sejenisnya.
Terakhir adalah cara mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah," katanya. (*).
Laporan: Galih/Ijal
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com