Harianmomentum.com - Dugaan kios baru Pasar Wayhalim, Bandarlampung, diperjual-belikan makin menguat. Jumlah kios bertambah 50 unit namun sejumlah pedagang lama justru tidak tertampung.

Tentang penambahan kios di Pasar Wayhalim itu diungkapkan seorang pedagang yang tidak kebagian unit. 

Menurut pedagang jam yang selama ini berjualan di Pasar Wayhalim, Alwis Amrin, Rabu (24/1), menyebutkan Pasar Wayhalim hasil pembangunan kembali itu jumlah kiosnya lebih banyak dari sebelumnya. Bertambah sekitar 50 unit dari 180 kios menjadi 230 kios.

Kendati jumlah kios semakin banyak, yang menjadi pertanyaan Alwis, kenapa pedagang lama yang jumlahnya puluhan orang sampai tidak kebagian kios. Hal ini memunculkan spekulai yang menyebutkan kios di Pasar Wayhalim yang baru diperjual-belikan. "Kalau pembagian kios tidak ada permaian, tentu saya mendapatkan kios," katanya.

Dia pun mempertanyakan Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Bandarlampung Syahri Wansyah yang dinilai tidak mengurus pembangunan dan pembagian kios Pasar Wayhalim secara benar.

"Saya ini sudah lama berdagang di sini,  masa tidak dapat. Ini ada orang baru mendapatkan kios. Kan aneh," kata dia.

Menanggapi kisruh pembagian kios Pasar Waylim,  Ketua Komisi II DPRD Bandarlampung Poltak Aritonang pun ikut menduga ada permainan yang memperjual belikan kios. 

"Seharusnya tujuan revitalisasi pasar itu untuk menciptakan perekonomian warga yang baik. Sekarang malah seakan-akan kios itu dipermainkan," tegas Poltak. 

Apalagi jumlah kios bertambah namun pedagang lama tidak tidak tertampung. "Ini kan aneh. Ada penambahan kios tapi tidak semua pedagang tertampung," katanya seraya menegaskan akan memanggil Dinas Perdagangan. (aji)