Harianmomentum.com— Pemkab Tanggamus
menyelenggarakan kegiatan Seangkonan Muakhi Sekala Brak, yang berlangsung di
Lapangan Merdeka Kotaagung, Jumat (29/12).
Kemudian dilanjutkan Prosesi
Angkon Muakhi dengan penyematan lencana kerajaan kepada Bupati Tanggamus Samsul
Hadi, dan penyematan tanda Kekerabatan Gedung Dalom kepada Sekda Tanggamus Andi
Wijaya, Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, dan Dandim Tanggamus,
Letnan Kolonel Arhanud Anang Hasto Utomo.
Bupati menyampaikan selamat
datang kepada yang mulia pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan
Ke-23.
Bupati melanjutkan, jika mengkaji
pada zaman sekarang ditengah-tengah kehidupan yang dinamis, tanpa disadari
perkembangan adat istiadat selalu mengiringi melalui seangkonan, bukan
semata-mata mengangkat persaudaraan dan pemberian gelar, akan tetapi untuk
mencegah budaya asing yang akan mengganti budaya nusantara.
"Dengan semangat seangkonan
muakhi ini bisa membawa perubahan yang akan dilakukan generasi muda, guna
menjaga keberlangsungan adat istiadat secara terus menerus melekat pada
kehidupan bermayarakat," kata bupati.
Bupati juga mengucapkan terima
kasih kepada Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yang sudah menyempatkan hadir
dan Mengangkon Muakhi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tanggamus.
"Semoga dengan adanya acara
Angkon Muakhi ini, ikatan persaudaraan dan keluarga antara Kerajaan Adat Paksi
Pak Sekala Brak dengan Pemda setempat. Akan terjalin ikatan persaudaraan yang
abadi dan tercatat menjadi saksi sejarah untuk anak cucu kita kelak dikemudian
hari," ungkapnya.
Pangeran Edward Syah Pernong
Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 mengatakan bahwa, kegiatan angkonan
muakhi yang bertujuan menyatukan kerabat, keluarga besar, menyatakan yang jauh
menjadi dekat, dan menjadikan satu kesatuan yang utuh, lalu kedekatan
silaturahmi yang dibungkus dengan keagamaan, dibungkus dengan kearipan lokal,
dibungkus oleh tradisi dan dibungkus oleh nilai-nilai yang disepakati.
Dia melanjutkan, makna dari
angkon muakhi membangun spirit kebersamaan, persatuan, spirit keluarga besar
yang menyatu untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan
terbajk untuk keseluruhan yang ada ditanah lampung.
"Kebaikan ini akan
tercermin, karena yang kita kemas dan pakai adalah adat, hari ini kita harus
mempererat spirit akhlakul karimah, spirit persatuan, persaudaraan untuk
bersatu saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling bersaudara,"
terangnya.
Kerajaan Sekala Brak merupakan
tradisi melestarikan bentuk-bentuk tradisi kerajaannya, tali kita semua tunduk
dibawah payung NKRI, Kerajaan Sekala Brak itu Kerajaan Adat. (day)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com