Harianmowntum--Masyarakat
Lampung, khususnya publik seni rupa bakal mendapat kejutan. Para apresian
seni rupa akan disuguhi karya para maestro perupa Indonesia koleksi Galeri
Nasional Indonesia (GNI). Pun tak ketinggalan karya-karya perupa Lampung
terpilih.
Hajat akbar jagad seni
rupa Lampung itu, merupakan hasil kerja bareng GNI dan Taman Budaya Provinsi
Lampung.
Gedung Olah Seni (GOS)
Taman Budaya Lampung di Jalan Cut Nyak Dien Nomor 24 Kota Bandarlampung akan
disulap menjadi sebuah galeri yang representatif tempat mengehelat hajatan para
perupa, mulai 22 sampai 29 Maret 2017.
Pameran seni rupa yang
mengusung tajuk “Spirit Khua Jukhai” itu akan menampilkan 40 karya lukis
koleksi GNI juga sejumlah karya perupa Lampung terkini.
Karya para perupa
Lampung yang akan ditampilkan dalam pameran tersebut merupakan hasil seleksi
undangan terbuka GNI.
Bakal ditampilkan dalam
pameran seni rupa terakbar di Tanah Khua Juhai itu,
15 karya lukis koleksi
GNI: Lukisan berjudul Tawakal, Doa IX karya AD Pirous, Ibuku karya Affandi.
Di Bawah Penguasa Zaman
karya Edi Purwantoro, Mandi Pagi karya Helmi Azeharie dan Kota Lama karya
Hendra Gunawan.
Kemudian, Melamun karya
Henk Ngantung, Ke Pasar karya Ida Hajar, Calon Arang karya I Nyoman Gunarsa dan
Anak Merah karya Kusnadi serta Tiga Gadis di Pantai karya Mochtar Apin.
Selanjutnya, Kakak dan
Adik karya Basoeki Abdullah, Kapal Karam Dihantam Badai karya maestro seni
lukis Indonesia Raden Saleh Syarif Bustaman. Lalu, Kelahiran karya Subardjo, Gunung-Gunung
karya Trisno Sumarjo dan Batara Guru karya Widayat.
Sedangkan 25 karya
perupa Lampung yang lolos seleksi dan akan ditampilkan pada pameran itu
diantaranya: Selangkah Dua Jalan karya Ari Susiwa Manangisi, Putri Paksi Sekala
Begkhak karya Ayu Sasmita.
Kemudian, Klikuk Kibau
karya Cristian Heru Cahyono, Biola karya Damsi Tarmizi dan Girl Power karya
Dika Ardes.
Kemudian, Satu Tujuan
karya Diki Andrianto, Gajah karya Djunaidi KA dan Penenun karya Eko Martoyo
serta Hasrat Kekuasan karya Eddy Purwantoro.
Kepala Taman Budaya
Lampung Suslina Sari berharap masyarakat memanfaatkan momen pameran tersebut
untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya seni anak bangsa.
“Ini kesempatan
langka untuk mengenal karya lukis maestro Indonesia, sekaligus karya para
perupa Lampung,” kata Suslina pada harianmomentum.comdi, Rabu (15/3).
Kepala Galeri Nasional
Indonesia Tubagus Sukmana melalui rilis mengatakan, pameran tersebut merupakan
kegiatan berkala tahunan.
Tujuannya untuk Galeri
mendekatkan secara langsung karya-karya otentik dari koleksi GNIeri pada
apresian seni rupa di Lampung.(rls)
Editor: Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com