Harianmomentum--Pecinta musik jazz di Kota Bandarlampung, sekarang
punya wadah berkumpul untuk menyalurkan hobi. Namanya Warga Jazz Lampung.
Komunitas tersebut dibentuk sebagai sarana berbagi informasi
seputar perkembangan genre musik yang berakar dari kolaborasi seni musik Afrika
dan Eropa itu, khusunya di Kota Bandarlampung.
Sesuai namanya yang menggunakan kata warga, penyebutan ketua
komunitas itu juga memakai istilah Ketua RT (rukun tetangga).
Ketua RT Warga Jazz Didik Set menuturkan pembentukan komunitas
tersebut berawal dari kesulitan menemukan tempat yang menyajikan hiburan musik
jazz.
"Selama ini, kita sulit mencari sajian musik jazz di
Bandarlampung. Kalau pun ada hanya di tempat- tempat eksklusif, seperti hotel
berbintang dan cafe atau menunggu even tertentu," tutur Didik pada
harianmomentum.com, Kamis (20/4).
Saat ini, anggota Warga Jazz Lampung sudah mencapai 60 orang.
Latar belakang mereka beragam: Pengusaha, musisi dan pelajar.
"Warga Jazz terbuka untuk siapa pun. Terpenting punya
komitmen mengembangkan musik jazz dan tidak beorientasi pada keuntungan
finansial, apa lagi kepentingan politik," terang Didik.
Dia melanjutkan, Warga Jazz punya visi memajukan musik jazz dari
Bandarlampung menuju Asia.
Visi tersebut akan dicapai melalui beberapa misi: Mendorong musisi
jazz Lampung lebih aktif berkarya, menciptakan atmosfir jazz di penjuru
Bandarlampung.
Kemudian: Memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang musik
jazz dan menjalin persahabatan dengan komunitas musik dari genre lain.
"Saya punya mimpi, kedepan Warga Jazz bisa menjadi komunitas
berskala nasional. Di setiap kota dipimpin Ketua RT," harapnya.
Menurut Didik, Warga Jazz juga sudah menyiapkan sejumlah program
even.
"Besok malam (Jumat 21 April 2017) kita akan gelar
pertunjukan musik jazz di Babe Kafe, Wayhalim Bandarlampung mulai pukul 20.00
WIB," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dalam pagelaran musik jazz itu Warga Jazz juga
menggandeng komunitas pencita musik dari genre lain, seperti: Group musik
Keroncong Kopi Ghodong, Big String (komunitas pemain bass) dan komunitas Gitar
Lampung.
"Semua even musik yang akan kita gelar ini bersifat gratis.
Pembiayaanya juga masih dari kocek pribadi dan swadaya anggota. Kami tetap
membuka peluang bagi sponsor untuk bekerja sama menggelar even musik
jazz," jelasnya.
Selain itu, bulan Mei mendatang Warga Jazz sudah mengagendakan
sejumlah even: Warga Jazz Road to Campus dan Warga Jazz On the Street.
"Kami juga sedang berupaya membuat program klinik musik,
namanya Jazz Posyandu. Melalui program ini kita memberikan sarana bagi
masyarakat untuk memperluas wawasan dan mempertajam skill bermain musik
jazz," jelasnya.(mnz)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com