Harianmomentum--Cupu
Manik Astagina menjadi lakon (cerita) yang akan diketengahkan dalam pagelaran
wayang kulit malam ini (Jumat) di Lapangan Mulyojati 16C, Kota Metro, mulai
pukul 20.00 WIB.
Even dalam rangka sosialisasi Calon Gubernur Lampung Arinal
Djunaidi itu menampilkan Group Wayang Kulit Satria Laras, pimpinan Dalang
Kondang Ki Enthus Susmono (Bupati Tegal, Jawa Tengah).
Lakon ini syarat dengan nasehat, tentang pentingnya bersikap jujur
dan menghindari keserakahan terhadap kemilau harta dan kekuasaan.
Lakon Cupu Manik Astagina diangkat dari Epos Ramayana, salah satu
karya sastra besar dari India.
Alkisah, di suatu masa hidup seorang pertapa sakti bernama Resi
Gotama. Sang resi tinggal di pertapaan Grastina di puncak Gunung Sukendoro,
bersama istrinya Dewi Indradi dan tiga orang anak: Dewi Anjani, Raden Subali
dan Raden Sugriwa.
Suatu ketika, kehidupan keluarga Resi Gotama yang penuh dengan
kedamaian dan cinta kasih, berubah menjadi petaka. Ketiga anak sang resi
bertengkar memperbutkan sebuah pusaka bernama Cupu Manik Astagina.
Pusaka berbentuk seperti cangkir/gelas bertutup (piala) itu,
mengadung tuah atau kesaktian. Jika bagian tutup cupu dibuka, maka seluruh
kejadian di dunia akan terlihat. Selain itu, Cupu Manik Astagina juga dapat memberikan apa
pun yang diminta oleh pemiliknya.
Cupu itu milik Dewi Indardi sebagai hadiah dari Batara Surya.
Sebelum hidup bersama dengan Resi Gotama, Dewi Indardi pernah menjalim cinta
kasih dengan Batara Indra.
Resi Gotama tidak pernah mengetahui, sang istri pernah menjalain
cinta dengan Batara Surya hingga mendapatkan hadiah pusaka Cupu Manik Astagina.
Singkat cerita, Resi Gotama mengetahui pertengkaran ketiga anaknya
yang memperebutkan Pusaka Cupu Manik Astagina.
Setelah didesak dari mana asal pusaka tersebut, Dewi Anjani pun
meceritakan bahwa cupu itu milik ibunya (Dewi Indardi), sebagai hadiah tanda
cinta kasih dari Batara Surya.
Lalu, sang resi memanggil istrinya Dewi Indardi dan bertanya
tentang kebenaran asal cupu sakti itu.
Dewi Indardi hanya diam, tidak menjawab pertanyaan suaminya. Sang
resi naik pitam dan mengutuk Dewi Indardi menjadi tugu batu. (mnz)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com